Senin, 29 April 2013

Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan

PENDAPATAN NASIONAL
Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku / sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
  • Menentukan laju tingkat perkembangan perekonomian suatu Negara
  • Mengukur keberhasilan suatu Negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya
  • Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu Negara dengan Negara lainnya
Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran-ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah :

1. Dudley Seers mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu Negara. Masalah tersebut adalah :
  • Tingkat kemiskinan
  • Tingkat pengangguran
  • Tingkat ketimpangan di berbagai bidang
2. J.L. Tamba berpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di Indonesia, sebagai berikut :
  • Kesehatan dan keamanan
  • Pendidikan keahlian dan standart hidup
  • Pendapatan
  • Pemukiman 
3.  Hendra Esmara lebih memilih 3 komponen yang ia anggap perlu diperhatikan dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu Negara yakni :
  • Penduduk dan kesempatan kerja
  • Pertumbuhan ekonomi
  • Pemerataan dan kesejahteraan masyarakat

Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan produksi (GDP)
GDP atau Produk Domestik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku / sektor ekonomi di wilayah Indonesia dala kurun waktu tertentu. Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda yang dapat menyebabkan pendapatan nasional Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah seolah-olah Indonesia sudah cukup maju dan makmur, sehingga bantuan luar negeri akan dialihkan ke Negara yang lebih membutuhkan.
Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu dari dua cara di bawah ini :
  1. GDP dihitung hanya dari nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri otomotif, hasil akhirnya saja yang akan dihitung
  2. Dengan menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing komoditi yang dihasilkan oleh masing-masing produsen
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan pengeluaran (GNP)
GNP adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua factor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Cara memperoleh GNP ini sangat berbeda dengan cara memperoleh GDP, jika GDP dibatasi oleh wilayah maka GNP dibatasi oleh kewarganegaraan, karena konsep yang dipergunakan adalah konsep kewarganegaraan artinya nilai pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berkewarganegaraan Indonesia saja.
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan pendapatan (NI)
NI adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua pelaku ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Nilai NI inilah yang tampaknya oleh kalangan akademisi dinotasikan dengan Y.
Dengan demikian dapat dirumuskan sebagai berikut :
  • Ø GDP = GNP – pendapatan netto luar negeri terhadap factor produksi
  • Ø GDP = GNP – (penerimaan factor produksi WNI di LN – penerimaan factor produksi WNA di Indonesia
  • Ø NI = GNP – pajak tak langsung
  • Ø NI = GDP – depresiasi – pajak tak langsung
KEMISKINAN
Salah satu masalah yang cukup mendesak untuk diatasi oleh suatu Negara adalah masalah kemiskinan. Untuk itulah ekonomi Indonesia memiliki Trilogi Pembangunan yang di dalamnya ada poin pemerataan. Meskipun sampai dengan saat ini rakyat yang masih hidup dalam kemiskinan masih cukup besar, namun upaya untuk mengentaskan mereka terus diupayakan. Beberapa di antaranya adalah dengan program IDT dan kemitraan pengusaha besar dan pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerintah.

Sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab4-struktur_produksi_distribusi_pendapatan_dan_kemiskinan.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar