Sistem
Ekonomi terbagi menjadi 4 macam yaitu :
- Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun
- Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi yang seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.
- Sistem Ekonomi Bebas/Liberal Sistem ekonomi liberal disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing.
- Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar.
Sejak
kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde baru sampai masa
sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman politik
dan ekonomi
Perkembangan sistem perekonomian indonesia sejak republik indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga
perkembangannya dalam Dekade pembangunan saat ini tidak sedikit mendapat
tantangan baik yang brersumber dari luar negri maupun dari dalam negri terutama
pada saat pemerintah inonesia dikuasai oleh aliran komunisme di tahun lima
puluhan yang telah mengubah sistem perekonomian indonesia dari sistem
perekonomian demokrasi ekonomi sebagaimana tercermin dalam pasal 33
undang-undang 1945 ke arah sistem perekonomian Etatisme ala rusia. bagaimanakah
akibat yang dirasakan dalam perkembamngan ekonomi di indonesia. Indonesia
menunjukan bahwa pada masa pemerintahan orde lama ,
regim yang berkuasa menerapkan sistem ekonomi tertutup dan lebih mengutamakan
militer dari pada kekuatan ekonomi serta kesatuan dan stabilitas nasional ini
semua menyebabkan ekonomi nasional pada masa itu mengalami stagnasi dan sebagai
akibat selanjutnya dari proses pembangunan ekonomi di tanah air pada masa Orde
Lama dan perkembangan pada masa Orde Baru.
Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru
Pada masa
ini, sistem ekonomi Indonesia ditujukan pada pembangunan dalam segala bidang
namun dalam kenyataannya perekonomian Indonesia malah semakin parah karena KKN.
Setelah Kemerdekaan kondisi perekonomian Indonesia sangat buruk, terjadi
inflasi yang sangat tinggi.
Dan
dalam perkembangan pada masa system ekonomi orde lama terdiri dari
3 perkembangan masa yaitu :
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Pada masa awal kemerdekaan keadaan ekonomi dan keuangan sangat buruk, yang disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi , terjadi inflasi yang sangat tinggi karena ada 3 mata uang yang berlaku di Indonesia yaitu De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
Panglima AFNEI ( Allied forces for Netherlands east indies ) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah- daerah yang dikuasai sekutu.
Dan kemudian pada bulan oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan uang kertas baru yaitu ORI ( Oeang Republic Indonesia ) sebagai pengganti uang jepang.
Pada masa awal kemerdekaan keadaan ekonomi dan keuangan sangat buruk, yang disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi , terjadi inflasi yang sangat tinggi karena ada 3 mata uang yang berlaku di Indonesia yaitu De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
Panglima AFNEI ( Allied forces for Netherlands east indies ) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah- daerah yang dikuasai sekutu.
Dan kemudian pada bulan oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan uang kertas baru yaitu ORI ( Oeang Republic Indonesia ) sebagai pengganti uang jepang.
Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa
demokrasi liberal adalah masa dimana dalam politik maupun system ekonominya
menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai
teori-teorimazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal
pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha
nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk
kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai
akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan
akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan
ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang
diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia, antara lain :
a. Devaluasi yang diumumkan
pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai
berikut Uang kertaspecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp
1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
b. Pembentukan Deklarasi
Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara
terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian
Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
c. Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp
1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat
uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali
lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini
malah meningkatkan angka inflasi.
Sumber :
http://diyantisyafitri.blogspot.com/2012/03/perkembangan-sistem-ekonomi-sebelum.html?m=1
Sumber :
http://diyantisyafitri.blogspot.com/2012/03/perkembangan-sistem-ekonomi-sebelum.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar